Keriangan dari bekerja tentu tidak bisa dipisahkan dari rasa puas ketika menerima gaji masuk ke rekening. Rasanya bangga melihat hasil kerja sendiri dihargai, senang rasanya mengetahui diri ini sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Selepasnya keinginan bersenang-senang pun timbul. Ingin beli ini ingin beli itu, ingin makan enak setiap waktu, sampai ingin traveling ke tempat yang selama ini paling kepingin dituju rasanya tak lagi bisa menunggu. Hasilnya sebelum akhir bulan tiba gajimu sudah ludes tak tahu ke mana.
Nah, agar tragedi kehabisan uang sebelum tanggal gajian datang tak lagi terjadi kali ini Mama Pintar akan memberimu beberapa langkah mengelola gaji yang bisa kamu terapkan mulai hari ini. Mau tahu apa saja tips-nya? Baca artikel ini selengkapnya ya Moms.
1. Langkah pertama adalah belajar meredam rasa. Jangan pernah merasa kaya setiap uang gaji baru tiba. Gaji itu semu dan sementara, masih banyak kebutuhan yang harus dibayar di ujung sana
Setelah menerima uang bulanan ingat kembali bahwa uang yang kamu dapat ini tidak mungkin akan seterusnya utuh dan bisa digunakan untuk foya-foya. Kamu masih memiliki utang, cicilan, tabungan serta kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Selalu tanamkan di lingkar kepala bahwa uang ini tidak menjadikanmu kaya karena sifatnya yang hanya sementara. Setiap kamu mendapatkan notifikasi bahwa transaksi transfer gaji sudah sukses dilakukan tanamkan pola pikir bahwa uang ini harus dibelanjakan bagi kebutuhan-kebutuhan mendesak. Langsung kurangi gajimu dengan tagihan uang kost, tagihan listrik, belanja kebutuhan pribadi, sampai uang makan bulan ini. Kalau perlu tarik uang sesuai nominal kebutuhan dan masukkan dalam amplop terpisah. Hal ini bisa meredam keinginan untuk langsung menghabiskan gaji dalam sekejap pun kamu juga akan berpikir ulang sebelum bergaya hidup mewah.
2. Selalu anggarkan uang untuk menabung di awal bulan. Jangan lupa juga mencatat pengeluaran setiap kebutuhan. Dengan begini rencana menabung akan bisa jadi kenyataan
Membuat anggaran tiap bulan merupakan langkah jitu supaya bisa mengendalikan pengeluaranmu. Hal pertama yang harus kamu tuliskan di rencana pengeluaran per bulan adalah anggaran menabung. Kamu bisa menyisihkan sekitar 10% gajimu untuk ditabung. Selain menetapkan anggaran, kamu juga perlu mencatat dan mengumpulkan nota belanja setiap kali kamu berbelanja kebutuhan. Hal ini akan membantu mengendalikan besaran pengeluaranmu serta menekan keinginan untuk membeli hal-hal yang tidak tertulis di anggaran.
Misal besaran gajimu Rp 2.500.000
Simulasi anggaran tiap bulan.
10% untuk ditabung Rp 250.000
10% untuk tabungan orang tua Rp 250.000
40% pengeluaran rutin Rp 1.000.000
10% pengeluaran pribadi Rp 250.000
30% utang atau cicilan atau kebutuhan tak terduga (bila tidak terpakai, masukkan ke rekening tabungan) Rp 750.000
3. Buat rekening khusus untuk menabung. Pilih bank dengan potongan biaya administrasi yang rendah dan tak usah buat kartu ATM
Kamu bisa membuat dua macam rekening dengan Bank berbeda untuk membantumu mengelola uang bulanan. Kamu bisa menggunakan rekening dengan biaya administrasi bulanan yang rendah serta tidak memiliki fasilitas kartu ATM. Jangan tergoda mengutak-atiknya untuk kebutuhan sehar-hari, sebab rekening ini hanya digunakan khusus untuk menabung. Tanpa potongan bulanan yang mencekik uangmu bisa bertahan dalam nominal aslinya dalam jangka waktu lama. Sedang tanpa fasilitas kartu ATM, akan membantumu untuk tidak sewaktu-waktu menarik uang tabungan.
4. Tetapkan target mingguan pengeluaran. Bawa uang kas saja secukupnya supaya tak tergoda belanja macam-macam
Jika membuat anggaran dirasa kurang cukup kuat untuk mengendalikan pengeluaran bulanan, kamu bisa memberi target pengeluaran mingguan. Dengan metode ini kamu hanya mengisi dompet dengan uang yang besarannya sesuai dengan target mingguannya. Sehingga kamu tidak bolak-balik menarik uang melalui mesin ATM. Hal ini bisa membantumu untuk semakin hemat karena kamu secara tidak langsung merasa bahwa uang yang kamu miliki hanyalah uang yang ada di dompetmu saja.
Semisal,
Besar anggaran untuk keperluan rutin per bulannya Rp 1.000.000
Besar uang per minggu yang BOLEH ada di dompetmu : Rp 1.000.000 : 4 = Rp 250.000
5. Museumkan kartu ATM-mu. Dengan begitu kamu tak lagi bisa gesek kanan-kiri untuk kebutuhan yang sebenarnya tak begitu perlu
Kartu ATM memang terkadang bermanfaat namun bisa juga berubah menjadi merugikan. Kamu bisa membawanya apabila kamu memang tidak yakin bahwa uang yang ada di dompet cukup dan bisa juga sebagai jaga-jaga apabila membutuhkan dana tak terduga. Namun, bila kamu pergi berbelanja atau sedang pergi bersama teman untuk sekedar nongkrong atau cuci mata di mall, alangkah baiknya apabila kamu tidak membawa kartu ATM di dompetmu. Karena kamu akan tergiur untuk menarik uang lebih demi membeli barang yang tidak bermanfaat hanya karena sedang lapar mata.
6. Sebisa mungkin hindari godaan untuk kredit barang. Di awal kesannya memang ringan, tapi cicilan akan tetap terasa memberatkan
Kamu juga bisa menghindari untuk mengambil cicilan barang-barang yang memiliki beban cicilan yang tidak terjangkau kantongmu. Atau cicilan barang yang sebenarnya tidak begitu perlu. Gawai baru, motor baru, sampai alat elektronik yang sebenarnya masih bisa tergantikan dengan barang terdahulu. Ini merupakan cara ampuh supaya kamu tidak boros atau tidak kehabisan uang di akhir bulan. Jika kamu memang berniat untuk mencicil, kamu bisa mengambil cicilan dari barang yang memang paling kamu butuhkan, sesuai anggaran dan dengan bunga yang rendah.
7. Cari teman gaul yang gaya hidupnya sederhana. Mereka yang lebih memilih ke angringan dibanding ke cafe mahal, mereka yang tahu cara bersenang-senang tanpa perlu menghamburkan uang
Memiliki teman nongkrong dengan kemampuan ekonomi yang biasa-biasa saja atau bahkan di bawah kita merupakan hal penting dalam pengendalian pengeluaran. Hal ini akan ikut mengendalikan sifat konsumtif dalam diri. Bahkan, kamu juga bisa turut ikut berhemat karena kamu akan terbiasa nongkrong di tempat yang biasa saja dan bukan cafe atau resto mahal yang cukup menguras kantong.
8. Bersenang-senang dengan uang hasil kerja sendiri itu sah-sah saja. Tapi buatlah tema bersenang-senang bulanan agar pengeluaranmu tetap terencana
Kamu memiliki hak untuk menggunakan uang hasil jerih payahmu demi kesenangan diri sendiri. Hitung-hitung sebagai penghargaan terhadap diri sendiri yang sudah bekerja keras dalam satu bulan ini. Hal ini juga bisa membuatmu terus semangat dalam bekerja karena kamu bisa merasakan uang dari hasil keringat sendiri. Namun, yang perlu diingat kamu harus bisa mengendalikan foya-foyamu ini. Untuk membuat kegiatan foya-foyamu ini tetap berada di bawah kendali, kamu bisa memberikan tema bulanan yang selalu berbeda-beda.
Simulasi foya-foya yang terkendali:
Bulan Februari = Rp 250.000 untuk belanja baju
Bulan Maret = Rp 250.000 untuk makan enak di tempat mahal
Bulan April = Rp 250.000 untuk belanja kosmetik
dan begitu seterusnya
9. Selalu simpan recehanmu di dalam satu dompet khusus. Saat uang sudah benar-benar tiris tabungan receh ini bisa jadi dewi penyelamatmu
Jangan pernah sepelekan uang receh yang kamu punyai. Kumpulkan uang receh ke dalam satu dompet khusus. Recehan ini akan sangat berguna di saat kamu membutuhkan uang kecil untuk parkir ataupun untuk membeli sesuatu. Hal ini akan mencegahmu untuk memecahkan uang besar yang kamu punya. Dengan begitu kamu juga bisa makin hemat karena keinginan untuk membelanjakan uang dalam pecahan besar bisa lebih dikendalikan daripada ketika kamu memiliki banyak ribuan di kantong celana.
10. Sebagai pembangkit semangat sisihkan 10% dari uang gajimu per bulan demi kebutuhan orangtua.
Untuk membuatmu mampu hidup hemat dan benar-benar mengencangkan ikat pinggang, kamu bisa menanamkan pemahaman di kepala bahwa kamu juga harus menyisihkan pendapatan untuk orangtua. 10% gajimu harus dialokasikan demi tabungan untuk orangtua. Hal ini bisa sangat berguna, karena nantinya apabila orangtuamu jatuh sakit atau membutuhkan dana mendadak kamu mempunyai cukup uang yang memang dialokasikan untuk membantu mereka.
Source: hipwee.com