Bagi pecinta jengkol, tentu sudah biasa menyantap makanan yang satu ini. Tetapi bagaimana dengan teknik mengolah jengkol agar lezat seperti yang Moms cicip tersebut? Sudahkah Moms tau caranya ? Seperti dilansir dari Kompas, Dwi Kartika selaku penggiat olahan jengkol dan Leo Gendro chef dari Asosiasi Chef Indonesia (ICA) berbagi tipsnya, di sela-sela Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Country Mall. Dwi mengatakan proses pengolahan jengkol sangat menentukan kelezatannya. Tetapi jika salah mengolah jengkol akan pahit, bahkan bisa menyebabkan pusing dan ‘mabok jengkol’ setelah banyak memakannya. Jika saat mencoba jengkol terasa pahit, kemungkinan besar kulit jengkol masih terbawa, dan tidak tercuci dengan bersih. Olah sebab itu, tips pertama adalah pastikan mencuci jengkol dengan bersih.
“Kulit harus terkelupas semua, jangan ada lapisan tersisa,” ujarnya yang kerap dijuluki “nyai jengkol Indonesia”. Chef Leo menambahkan, setelah mencuci bersih jengkol bisa direndam di air cucian beras, selama satu malam sebelum dimasak. Hal tersebut berfungsi untuk mengeluarkan zat yang menyebabkan aroma khas dari jengkol sebelum dimasak. “Setelah semalaman, teknik memasaknya juga harus benar, biasakan direbus dengan bumbu yang lama. Juga menggunakan api kecil, agar meresap sempurna,” ungkap Leo. Dwi Kartika biasa memasak untuk rumah makan jengkolnya, dengan lama waktu empat jam. Sehingga aroma jengkol berkurang dan bumbu pun meresap. Selain itu, ada satu cara lagi yang dianggap efektif jika memang sangat ingin mengurangi aroma dari jengkol. Yaitu dengan merebusnya terlebih dahulu dengan kopi, selama satu jam.
“Sebelum dimasak dengan bumbu, coba rebus dulu dengan kopi bubuk tanpa gula. Satu jam saja dengan api kecil, nanti aromanya lumayan ternetralisir,” terang Leo. Dwi yang biasa membuat hidangan serba jengkol di Green Spot Healty Cafe, juga kerap menggunakan rempah yang beraroma kuat, untuk menyamarkan aroma jengkol. Seperti bawang putih yang ditumbuk terlebih dulu, juga jahe. Setelah menyimak ulasan tersebut, saatnya Anda mencoba dirumah. Jadi tak usah khawatir terkena “mabok jengkol” ya.
Sumber: kompas.com