Khasiat dan Cara Pengolahan Secang

Diposting pada

Secang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon kecil atau perdu, tinggi 4-10 m. Batang dengan tonjolan tonjolan berupa gigir, dengan banyak duri, pepagannya berwarna cokelat keabu-abuan. Daun majemuk menyirip ganda, dengan daun penumpu 3-4 mm, lekas gugur. Tulang daun utama sepanjang 25-40 cm. Buah polong bentuk lonjong atau jorong senjang (asimetris). berisi 2-4 biji, hijau kekuningan menjadi cokelat kemerahan jika masak. Biji bulat panjang (elipsoida). Secang juga dikenal dengan nama lain Seupeuĕng (Aceh), Sepang (Gayo), Sopang (Toba), Sapang/Cacang (Minangkabau), Sapang (Makassar), Secang (Betawi), Kayu Secan (Jawa), Sunyiha (Ternate), Roro (Tidore).

    Secang  dapat ditemukan di lahan-lahan yang berlereng. Tidak tahan terhadap penggenangan, tanaman ini tumbuh pada tanah-tanah yang berliat atau berbatu kapur, atau ditanah berpasir dekat sungai. Tanaman ini memiliki kandungan kimia Brazilin, yakni zat warna merah-sappan,asam tanat, dan asam galat. Simplisia kayu secang berupa irisan atau kepingkeping kecil kayu ini dikenal sebagai Sappan lignum dalam sediaan FMSo (Formularium Medicamentorum Soloensis). Kulit kayu tanaman secang sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Khasiat dan cara pengolahannya:

  • Sebagai pewarna alami

Sebagaimana kayu brazil, kayu sepang terutama dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna makanan, pakaian, anyamanyaman, dan barang-barang lain.

  • Sebagai bahan obat

Kayu secang memiliki khasiat sebagai pengelat (astringensia). Secara tradisional, potongan potongan kayu secang biasa digunakan sebagai campuran bahan jamu di Jawa. Disamping itu, kayu secang adalah salah satu bahan pembuatan minuman penyegar khas Yogyakarta selatan (wedang secang dan wedang uwuh) dan minuman khas Betawi yaitu Bir Pletok.