Seseorang yang sempurna bukanlah jaminan bahagia, karena memang tidak ada yang sempurna didunia ini. Namun saat hati bisa menerima kekurangan, maka disitulah jaminan bahagia yang sesungguhnya. Kamu akan mendapat bahagiamu seutuhnya saat hidup bersamanya, bila hatimu tak pernah sedikitpun mempermasalahkan apa-apa yang menjadi kekurangannya. Kamu akan selalu merasa damai hidup satu atap bersamanya bila hati terus saling menghargai kekurangan masing-masing dan menerimanya dengan penuh pengertian yang mendalam.
Bahagia Yang Sebenarnya Tidak Terletak Dari Kesempurnaan Mata Memandang, Tapi Sempurnanya Hati Untuk Saling Menerima

Bahagia yang sebenarnya tidak terletak dari kesempurnaan yang terlihat dari mata, tapi sempurnanya hati untuk saling menerima, ntah itu kekurangan ataupun kelebihan yang ada pada diri masing-masing. Bila bahagia hidup bersama hanya kamu pandang dengan sempurnanya mata memandang, maka kamu akan merugi karena pasti hidup bersama yang kamu bangun takkan seindah yang kamu bayangkan, mengapa? Karena berumah tangga bukan hanya tentang senang-senang, tapi tetang peleburan dua sikap yang sampai kapanpun takkan pernah menjadi satu.
Hidup Bersama Bukan Hanya Tentang Seberapa Sempurnanya Dia Yang Menjadi Pasangan Kita, Tapi Seberapa Besar Hati Kita Menerima Kekurangannya

Hidup bersama bukan hanya tentang sempurnanya dia yang menjadi pasangan kita, tapi seberapa besar hati kita menerima kekurangannya. Karena sesempurna apapun dia yang kita pilih, bila hati tak pernah berbesar hati untuk menerima kekurangannya, maka pasti bahagia yang didamba takkan pernah terwujud sempurna.
Bila Hati Sudah Bisa Menerima Segala Kelebihan Dan Kekurangan Pasangan, Maka Pasti Bahagiapun Akan Menyanding
Tapi setidak sempurna apapun dia menurut kita, namun bila hati selalu ikhlas menerimanya, kita selalu menerima dengan lapang dada segala kekurangan dan kelebihannya, maka sudah pasti bahagia akan selalu menyanding kebersamaan yang ada.
Kesempurnaan Itu Tidak Tampak Dari Mata, Tapi Dirasa Saat Kita Mampu Benar-Benar Telah Saling Menerima Dan Memahami

Kesempurnaan itu memang tidak akan tampak dari mata, tapi dirasa saat kita mampu benar-benar telah saling menerima dan memahami. Sebab, bahagia yang seutuhnya itu tercipta dari hati yang lunak untuk bisa menerima apapun kekurangan seseorang yang kita pilih sebagai penyempurna hidup.
Karena Bahagianya Bersama Tidak Bisa Diukur Dari Pandangan Mata Sesaat, Tapi Dari Kesadaran Hati Yang Percaya Bahwa Tak Ada Yang Sempurna Didunia Ini
Karena bahagianya hidup bersama dalam ikatan pernikahan tidak bisa diukur dari pandagan mata sesaat, tapi dari kesadaran hati yang percaya bahwa tak ada yang sempurna didunia ini. Dengan begitu, maka pasti apapun yang menjadi kekurangan pasangan tentu bukan masalah lagi, tapi lebih kepada PR agar kita bisa menjadi penyempurnanya.
Source: humairoh.com